PR Jabar – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, dugaan distribusi menu yang dinilai tidak memadai muncul di SMA Negeri 18 Surabaya, yang berlokasi di Jl. Bibis Karah Sawah 1 No.9, Kecamatan Jambangan. Informasi tersebut disampaikan oleh sumber internal yang menyebut adanya indikasi lemahnya pengawasan terhadap dapur penyedia makanan (SPPG). Sumber itu juga menyoroti dugaan bahwa pihak yayasan hanya melimpahkan pengerjaan ke catering rumahan tanpa standar kontrol kualitas yang ketat.
Berdasarkan data yang dihimpun, distribusi makanan ke sekolah tersebut berasal dari dapur dengan radius sekitar 0,40 kilometer dari lokasi sekolah, dengan estimasi waktu tempuh sekitar 4 menit. Namun, menu yang diterima siswa disebut berulang dan tidak sesuai dengan standar kelayakan gizi yang diharapkan dari program nasional tersebut.
Dapur penyedia dalam laporan ini terdata berada di kawasan Jambangan, dengan pengelolaan yang dikaitkan dengan sebuah yayasan sosial. Meski demikian, hingga saat ini belum ada klarifikasi resmi dari pihak yayasan maupun pengelola dapur terkait dugaan tersebut.
Sejumlah pihak mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) dan Satgas MBG untuk segera melakukan audit lapangan, memastikan tidak adanya praktik penyimpangan dalam proses pengadaan dan distribusi makanan.
“Program ini sangat baik, tapi jika pengawasan lemah, maka kualitasnya bisa jauh dari tujuan awal,” ujar salah satu sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah, pengelola dapur, dan instansi terkait belum memberikan pernyataan resmi.***