TAPANULI SELATAN, Bengkalispos.com – Akses jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Tapanuli Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah lumpuh total setelah tertimbun material longsor pascabanjir. Sejak Rabu (26/11/2025), personel TNI dan Polri diterjunkan untuk mempercepat pembukaan jalur yang tertutup material tanah dan batu berukuran besar.
Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur kawasan pegunungan di jalur Padang Sidempuan–Sibolga.
Material longsoran menimbun badan jalan di beberapa titik dan menyebabkan kendaraan tidak dapat melintas.
Arus lalu lintas di ruas tersebut terhenti total, membuat masyarakat harus menghentikan perjalanan atau mencari rute lain.
Pengiriman personel gabungan dilakukan segera setelah laporan longsor diterima. TNI dan Polri juga mengerahkan dua unit alat berat ke lokasi.
Masing-masing alat berat datang dari dua arah berbeda, yakni dari sisi Padang Sidempuan dan dari arah Sibolga.
Di lokasi, petugas membersihkan material lumpur secara manual sembari menunggu alat berat tiba di titik-titik yang sulit dijangkau.
Kasat Lantas Polres Tapanuli Selatan, Iptu James Sihombing, mengatakan terdapat sedikitnya tiga titik longsor di jalur Padang Sidempuan menuju Sibolga.
Titik terdalam dan terberat berada di Desa Aek Nabara. Dua alat berat telah bekerja simultan dari dua arah untuk mempercepat pembukaan akses.
“Lintas Padang Sidempuan menuju Sibolga itu ada tiga titik yang longsor dan salah satunya yang terbesar adalah di Desa Aek Nabara ini. Tetapi hari ini alat berat bekerja dari Padang Sidempun maupun dari Sibolga itu dua-duanya sudah bekerja,” ujar James.
Selain itu, James juga mengimbau masyarakat untuk menghindari jalur tersebut sementara waktu.
Bagi pengendara dari arah Medan menuju Tapanuli Selatan, ia menyarankan agar menggunakan jalur alternatif.
“Kepada masyarakat Tapanuli Selatan yang dari Medan menuju Tapanuli Selatan agar mengarah mencari jalan alternatif dari Asahan atau Rantau Parapat,” katanya.